Saturday, February 19, 2011

Tingkat Efektifitas Alat Kontrasepsi

Apa itu tingkat efektifitas?
Berbagai tingkat efektifitas terdaftar pada setiap metode pengendalian kelahiran. Peringkat yang lebih rendah yang tercantum adalah efektifitas yang  memperhitungkan menggunakan perhitungan yag salah atau tidak konsisten. Tingkat tertinggi adalah tingkat teori efektifitas, yang menggambarkan efektifitas metode ketika digunakan setiap kali dengan benar oleh pasangan yang melakukan hubungan sex. Efektifitas statistic sulit untuk dinilai karena mereka sangat berfariasi tergantung pada design studi penelitian. Metode dengan tingkat efektivitas tinggi mungkin atau tidak mungkin menjadi metode terbaik untuk anda. Metode terbaik adalah salah satu yang membuat anda nyaman dan akan menggunakannya secara konsisten.
Tingkat efektifitas metode pil = 97,99 %
Metode ini sudah dipakai sejak tahun 1960. Pada metode ini mengharuskan para penggunanya mengkonsumsi pil pada waktu yang sama setiap hari. Dapat mengatur siklus haid, mengurangi kram dan melancarkan peredaran darah. Dapat menyebabkan pendarahan,nyeri payudara dan mual selama beberapa bulan pertama. Beberapa wanita tidak disarankan mengkonsumsi pil ini dikarenakan beberapa pertimbangan riwayat kesehatannya.

Tingkat efektifitas Norplant (Hormonal implants) = 99,9 %
Metode ini baru tersedia pada tahun 1991. Dengan biaya awalnya sebesar $ 400 - $ 600. Membutuhkan prosedur yang sah untuk membedah pasien untuk memasang dan melepas implants. Memberikan perlindungan terus menerus selama 5 tahun ( dapat di lepas kapanpun jika diinginkan). Dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan sering menyebabkan pendarahan tidak teratur selama tahun pertama penggunaan.
Tingkat efektifitas Depo – Povera (Suntikan hormon) = 99,9 %
Metode ini tersedia pada tahun 1992 dengan biaya $25 - $45 per injeksi. Suntikan yang dilakukan rutin setiap 12 minggu memberikan perlindungan terus menerus. Tidak mengandung estrogen. Dapat menyebabkan pendarahan tidak teratur, nyeri payudara dan mual selama beberapa bulan pertama dan dapat menyebabkan kenaikan berat badan.
Tingkat efektifitas metode IUD (Intra uterus device) = 97 – 99,2 %
Untuk memperoleh metode ini, membutuhkan 2 janji untuk uji gen dan pemasangan. Metode ini menyediakan perlindungan terus menerus. Dapat menyebabkan pendarahan dank ram pada saat menstruasi yang lebih berat. Beberapa wanita tidak cocok dengan metode ini.
Tingkat efektifitas metode Diafragma & Cervical cap = 82 – 94 %
Cara menggunakan metode ini adalah dengan memasangkannya sebelum berhubungan intim dengan pasangan. Harus di konsultasikan dahulu ke dokter pribadi anda apakah aman untuk anda gunakan dan apa saja efek sampingnya, beberapa wanita tidak suka menggunakan metode ini karena menurut mereka metode ini tidak nyaman dan sulit digunakan.
Tingkat efektifitas metode Kondom  = 88- 98 %
Metode ini dapat diperoleh di pusat kesehatan maupun di toko obat. Kondom digunakan sebelum berhubungan intim. Direkomendasikan untuk digunakan dengan spermisida. Dapat mengurangi sensasi karena kulit penis tidak bisa merasakan dinding vagina secara langsung.
Tingkat efektifitas metode Spermisida (Jelly, busa, krim) = 79 – 97 %
Jelly spermisida dapat diperoleh di pusat kesehatan maupun di apotik. Serta spermisida lainnya dapat di peroleh di toko obat. Spermisida dipasang sebelum melakukan hubungan sexual dengan pasangan. Beberapa menganggapnya tidak nyaman untuk dihunakan. Direkomendasikan untuk digunakan dengan kondom. Dapat memberikan pelumasan tambahan pada kondom,tetapi dapat menyebabkan iritasi bagi yang tidak cocok. ( pilih spermisida yang bermerek Switching yang dapat mengurangi iritasi )
Tingkat efektifitas metode Sponge 82 – 94 %
Sponge ini dapat diiperoleh di toko obat. Biayanya sekitar $ 1 - $ 2 satu buah. Sponge dipakai sebelum melakukan aktifitas sexual, Efektif selama 24 jam. Direkomendasikan untuk digunakan dengan kondom. Beberapa meenganggapnya tidak nyaman atau sulit untuk digunakan. Dapat  menyebabkan gatal dan iritasi. Mungkin tidak cocok untuk semua wanita.
Tingkat efektifitas metode kesuburan 80 – 98 %
Metode ini memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi dan kerja sama yang baik dengan pasangan. Bagi sebagian pria, mereka mungkin merasa puas jika pasangannya menggunakan metode ini. Metode ini dilakukan dengan menghitung siklus ovulasi wanita, Siklus tidak subur wanita terjadi 7 hari setelah dan sebelum masa menstruasi, pasaa siklus ini si pria dapat melakukan ejakulasi di dalam vagina karena kecil kemungkinan untuk hamil pada wanita, sedangkan masa subur terjadi diantara masa tidak subur yang mengharuskan si pria untuk melakukan ejakulasi di luar vagina. Metode ini bisa saja gagal karena ada kemungkinan siklus ovulasi pada setiap wanita berbeda,termasuk sedang menstruasi. Fertility Awareness Methode menggabungkan charting dari siklus menstruasi wanita dengan indicator kesuburan lainnya untuk menyediakan informasi yang lebih lengkap tentang kapan ovulasi terjadi.
Douching setelah hubungan intim bukanlah bentuk pengendalian kelahiran yang efektif, karena beberapa sperma mungkin mencapai rahim wanita setelah ejakulasi. Selain itu, Douchhing dapat mendorong sperma menuju rahim dan meningkatkan resiko kehamilan.
Referensi: Hatcher,et.al. (1990). Teknologi kontrasepsi, 1990-1992,Edisi revisi 15,New York: Penerbit Irvington, inc
Hak Cipta oleh University of Illinois Dewan Pembina, 1994

No comments:

Post a Comment